Senapan
penembak jitu anti material sedang populer di dunia sekarang ini,semua
negara berlomba-lomba untuk membuat senjata jenis ini, untuk keperluan
utama pada pertempuran di jaman modern.Terutama untuk menembus musuh
yang ada di balik material baja misalanya.Menyadari hal itu PT.Pindad
sebagai salah satu produsen pembuat senjata di negeri ini telah
memproduksi senjata super yaitu Senapan Penembak Runduk(SPR).
Menurut pembuatnya diharapkan dengan diproduksinya SPR ini dapat
memberikan efesiensi bagi TNI dalam hal pengeluaran budget dibanding
produk impor, senjata ini tidak kalah hebat fungsinya disamping harganya
lebih murah. Apabila mengingat senjata impor seperti Black Arrow M93
yang harganya cukup fantastis diatas Rp.1 miliar perpucuknya.Senjata
buatan PT.Pindad ini ada dalam 3 versi:
1.SPR-1
Senjata ini memiliki peluru kaliber 7,62mm dengan jarak akurasi 900
meter , Kendati terilhami produk-produk senapan antimaterial yang sudah
ada, namun menurut Dede, kehadiran SPR-2 cenderung desain sendiri dari
PT Pindad. Walaupun pada sebagian sosok, masih mengambil desain dari
Black Arrow M93 dan NTW-20 (Afrika Selatan).
2.SPR-2
SPR-2 pada jarak tembak efektif mampu menembus lapisan baja dengan
ketebalan sampai 2 cm pada jarak 500 meter. Pengoperasian dengan sistem
bolt action bukan berarti SPR-2 kalah modern, namun diharapkan memiliki
kelebihan karena akurasi biasanya lebih jitu.
3.SPR-3
SPR3 mampu menembus baja setebal 3 cm dengan jarak 700-1000m, Jika
menggunakan peluru 7,62mm NATO. Dan apabila menggunakan peluru Type AP
(Armor Piercing) maka akan mampu menembus plat baja setebal 2mm pada
jarak 500m.
Menurutnya jenis peluru senjata sniper SPR 2 ditakuti banyak negara. Peluru ini mampu menembus kendaraan lapis baja sekalipun.
“Pelurunya 12,7 mm anti material, jenis pelurunya paling ditakuti
karena bisa menembus tank dan kendaraan lapis baja. Peluru ini dapat
menembus baja lalu terbakar dan meledak di dalam,” terang dia.
Masih menurutnya, senapan sniper SPR 2 ini berawal dari sniper SPR 2
milik TNI yang tak berani diuji coba. Kemudian Pindad berusaha menguji
dan akhirnya membuat sendiri.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Posting Komentar